Menumbuhkan Rasa Keberanian Dalam Mengambil Resiko Melalui Pendidikan Karakter Dengan Kepramukaan



Menumbuhkan Rasa Keberanian Dalam Mengambil Resiko Melalui Pendidikan Karakter Dengan Kepramukaan
Oleh: Ayu Fiyanti Rahmadani
Kegiatan kepramukaan adalah kegiatan pendidkan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berwenang terhadap kegiatan ekstrakurikuler terutama dalam kepramukaan di sekolah. Banyak sekali ilmu-ilmu yang bisa kita ambil di dalam pendidikan kepramukaan ini. Terutama dalam pendidikan karakternya yang begitu kuat dalam pendidikannya. Seperti di dalam pramuka itu kita diajarkan untuk mandiri, berani, disiplin, bertanggung jawab dan lain sebagainya.
Menurut Mohamad Mostar, Ph.D. (2014:200) Keberanian adalah kemampuan untuk menghadapi ketakutan, derita, risiko, bahaya, ketidaktentuan, atau intimidasi. “keberanian fisik”  adalah keberanian dalam menghadapi derita fisik, kesukaran, kematian, atau ancaman kematian, sementara “keberanian moral”  adalah  kemampuan untuk bertindak secara benar walaupun orang banyak tidak setuju, walaupun dapat bersifat memalukan, walaupun bersifat skandal,atau tidak ada dukungan orang lain. Keberanian terjadi ketika orang tidak terlalu pengecut dan tidak terlalu sembrono. Sebagai kualitas yang diinginkan keberanian memang banyak dipuji sebagai nilai yang utama dalam hidup ini, diberbagaim ajaran agama dan filsafat, disetiap zaman dan diberbagai belahan bumi ini.
Keberanian sering dihargai begitu tinggi, sehingga orang yang mempunyai keberanian yang lebih dari orang lain bisa mendapatkan penghargaan dari masyarakat. Di Amerika banyak sekali medali untuk menghargai keberanian rakyatnya. Misalnya diberikan untuk orang-orang yang diberikan tindakan heorisme luar biasa dalam kehidupan sipil di Amerika dan Kanada, yang juga menyediakan bantuan keuangan untuk mereka yang cacat atau meninggal karena menyelamatkan yang lain. Namun, keberanian mengambil resiko yang kita bicarakan adalah keberanian yang harus ada pada setiap orang. Karena keberanian inilah yang akan menentukan nasib hidup masing-masing orang. Jadi berani mengambil resiko adalah suatu kewajiaban, karena kita hidup.
Di dalam kegiatan kepramukaan juga kita diajarkan untuk selalu berani menerima resiko dengan apa yang kita perbuat. Menumbuhkan rasa keberanian ini salah satu kuncinya yaitu kita harus percaya diri. Karena di dalam dasa dharma no-8 pun telah dicantumkan  bahwa kita harus disiplin, berani, dan setia. Artinya kita harus berani dan siap dengan keadaan apapun itu. Dengan adanya rasa percaya diri maka akan timbul rasa keberanian tersebut terutama dalam mengambil resiko. Jarang sekali orang yang ketika mengambil resikonya itu mereka mampu dan mau mengambilnya. Akan tetapi kebalikannya kebanyakan mereka melakukan sesuatu tetapi tidak mau untuk mengambil resikonya itu sendiri. Mengapa demikan?  Salah satu contohnya ketika disekolahan sedang mengadakan ujian dan kita tidak bisa menjawabnya maka kita harus mengambil resikonya yaitu kita tidak akan mudah bisa menjawab soal tersebut tanpa adanya pengetahuan atau belajar dengan giat. Dengan keberanian mengambil resikonya kita dilatih untuk bersikap konsekuen dan fair. Namun, apabila kita tidak menginginkannya itu terjadi maka, kita harus belajar bersungguh-sungguh karena kita pelajar. Kita juga tidak bisa mengambil yang enak-enaknya saja. misalnya sebagai pelajar kita masih suka diberikan uang jajan, tetapi kita tidak pernah belajar dan selalu menyontek. Itu adalah salah satu contoh yang tidak mau mengambil resiko. Resiko sebagai pelajar adalah belajar. Itu adalah konsekuensinya.
Generasi yang istimewa akan tumbuh berkembang dengan sifat-sifat mulia, karena sejak usia mudanya, mereka terdidik dengan berbagai keahlian hidup. Mereka tidak di didk dengan kemanjaan yang berlebihan dan ketergantungan yang membinasakan. Mereka menyadari akan tanggung jawab dan kepercayaan terhadap diri mereka sendiri.
Jika kita menanamkan sifat-sifat mulia salah satunya seperti berani berbuat saja maka harus juga berani dalam bertanggung jawab dan berhasil menunjukan dangan mengikuti jejak agung yang telah dirintis oleh nenek moyang kita yang agung, maka anak-anak kita akan terdorong motivasinya untuk menjadi generasi yang hebat. Generasi kemudian ini adalah generasi yang akan mengubah rasa gelisah menjadi rasa percaya diri, sikap pengecut menjadi sikap pemberani, perasaan kerdil menjadi bijak, kebiasaan berbohong menjadi jujur, dan kebiasaan mengekor rendah diri menjadi gagah dan mulia.
Keberanian mengambil resiko memang harus diambil dalam segala bidang kehidupan. Karena resiko memang selalu menanti ditengah jalan tujuan kita. Tetapi itu pun dapat diperhitungkan. Karena di setiap waktu dan tempat hidup kita akan ada resikonya sendiri. Orang yang bijak akan menghindari situasi bahaya dan yang merugikan.
Oleh karena itu, setiap orang tua harus mendidik anak-anaknya sejak dari kecil dengan jiwa kepahlawanan, keberanian, dan ketabahan dalam menghadapi berbagai cobaan, kegagalan, bahkan bahaya dan bencana.  Dengan demikian ketika anak sudah dewasa nanti, mereka dapat mampu berjuang sendiri untuk survive, mencari rezeki, bekerja keras, dan berbuat baik.
Nama  : Ayu Fiyanti Rahmadani
Nim     : 2227160123
Kelas   : 3A PGSD


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menumbuhkan Sikap Disiplin Melalui Pendidikan Kepramukaan

Membentuk Sikap Kejujuran Melalui Kegiatan Pramuka

Menerapkan sikap solidaritas dalam kegiatan pramuka