Pembenahan Diri Melalui ‘Suci Dalam Pikiran, Perkataan, Dan Perbuatan’ Dasa Dharma Pramuka Essay Nama : Dian Oktafiani NIM : 2227160030 Kelas : 3B PGSD UNTIRTA
Pembenahan Diri Melalui
‘Suci Dalam Pikiran, Perkataan, Dan
Perbuatan’
Dasa Dharma Pramuka
Dalam
hidup, seseorang pasti pernah melakukan kesalahan, baik yang disengaja ataupun tidak. Setelah melakukan kesalahan tersebut pasti merasakan hal penyesalan atas
perbuatannya, perbuatan yang awalnya ia pikir itu baik, baik yang direncanakan
maupun tidak. Selain merasakan penyesalan yang mendalam, ia juga mendapatkan
pelajaran yang berharga dalam hidupnya, pelajaran yang dapat ia gunakan untuk belajar,
belajar dari kesalahannya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama atau lebih
dari itu, dan mencoba untuk melakukan pembenahan diri. Pembenahan diri adalah
memperbaiki atau menata kembali atas apa yang telah ada dalam diri seseorang melalui
koreksi diri agar menjadi individu yang jauh lebih baik dari sebelumnya, hingga
akhirnya menjadi individu yang baru, yang telah berubah menjadi sosok yang jauh
lebih baik dari diri nya sendiri yang sebelumnya.
Dalam
pembenahan diri, pertama-tama hal yang harus diawali adalah dengan cara
mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon ampunan kepada-Nya dengan cara mengakui kesalahannya terlebih
dahulu, mengakui telah menyesali atas perbuatannya, dan meminta ridho-Nya untuk
mendukung niatnya dalam membenahi diri, lalu cari sesuatu yang dapat mendorong
diri agar menjadi individu yang lebih baik, bisa melalui dengan cara memilih
teman yang baik, menghadiri acara siraman rohani dan membiasakan diri dalam hal
kebaikan di kehidupan sehari-harinya.
Yang
awalnya biasa berkata kasar, mulai dirubah sedikit demi sedikit untuk berbicara
dengan bahasa yang baik. Seperti yang terjadi pada masa kini, memanggil
temannya dengan sebutan nama kebun binatang. Hal ini bukan merupakan hal yang
tidak biasa lagi di dengar di masa modern seperti ini, khususnya di kalangan
anak usia anak sekolah, melainkan hal ini merupakan sudah seperti tradisi pada
kalangannya, karena perkataan tersebut sudah biasa mereka ucapkan pada
teman-teman sepergaulan mereka. Ini diakibatkan oleh pergaulan yang salah.
Dalam memilih teman sepergaulan, hendaknya perhatikan kepribadian dan kebiasaan
orang tersebut, baik atau tidak, agar baik nya dapat terbawa oleh kita,
bukan melainkan keburukan. Dan jika kita
ingin berteman dengan yang sekiranya kurang baik dalam kepribadiannya, maka
kita harus menjadi orang yang baik terlebih dahulu dan memperkuat perbentengan diri
kita, agar diri kita tidak terbawa oleh teman kita dan kita bisa menjadi
pembawa yang baik untuk teman kita, sehingga teman kita bisa menjadi lebih baik
dalam kepribadian yang sebelumnya.
Jika
pergaulannya sudah salah dari awal, bukan hanya perkataannya saja yang menjadi
tidak baik, melainkan pikiran dan perbuatannya juga sudah dipastikan tercemar
akibat lingkungan pergaulannya yang tidak mencerminkan pada kebaikan itu.
contoh dari pikiran, perkataan dan perbuatan yang buruk adalah ‘pacaran’,
pacaran yang akhirnya melakukan perbuatan yang tidak senonoh yang dilakukan
oleh seorang pelajar, dan melakukan hal yang melanggar norma hukum, dan agama.
Selain pacaran, masih banyak lagi contoh lain yang melanggar aturan, seperti mengghibahkan
orang lain, menghasut orang lain, menyebarkan kebencian kepada orang lain,
hingga akhirnya berantem, berkata-kata kasar yang tidak pantas diucapkan oleh
seorang pelajar, membuat kerusakan pada lingkungan sekitar, tawuran yang
dikarenakan berebut pasangan, tidak menjaga ucapan sehingga menyakiti perasaan
orang lain, dan masih banyak lagi yang tidak bisa di sebutkan dengan satu
per-satu.
Seorang
pelajar merupakan selain tanggung jawab dari orang tuanya (di rumah), seorang pelajar
juga merupakan tanggung jawab seorang guru (di sekolah). Sekolah merupakan salah satu tempat untuk
pembenahan diri peserta didik. Sekolah dapat di jadikan wadah untuk menjadikan
kepribadian anak menjadi lebih baik, salah satunya adalah melalui program
ekstrakurikuler Pramuka, yang dimana dalam ekskul tersebut memiliki visi misi
atau biasa kita kenal dengan sebutan Dasa Dharma dan Trisatya. Yang keduanya
sangat memiliki peran yang baik untuk siapa saja yang mengikuti kegiatan
pramuka, karena dalam pramuka seseorang diajarkan dan dibiasakan bagaimana tata
cara yang baik dalam bergaul dengan siapapun dan dimanapun, baik tentang
peribadahan, cara menjaga lingkungan,
sikap terhadap orang tua atau sesama. Karena pembiasaan diri ini lah akhirnya
dapat mencetak hasil yang bagus. Kegiatan pramuka inilah jawabannya atas
kekhatwatiran terhadap pergaulan anak usia anak sekolah pada masa kini yang
dapat membenahi jiwa-jiwa siapap saja yang masuk ke dalamnya.
Pemilihan
cara yang pas untuk menangani pergaulan anak usia anak sekolah adalah dengan
memilih mendekatkan diri kepada sang Ilahi Rabbi, dengan cara Sholat dan
mengaji, karena seseorang yang sholat dan mengaji insyaAllah di jamin akan
kebaikan pikiran, perkataan dan perbuatannya, karena Allah telah meridhoi
hambanya yang telah mengakui kesalahannya dan mau memohon maaf kepadanya,
sehingga Allah memberikan kesempatan kepadanya untuk membenahi segala yang ada
dalam dirinya hingga menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar