PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SISWA

Karakter adalah perilaku yang sifatnya bisa diciptakan oleh diri sendiri dan dirubah. Misalnya ketika seseorang memiliki kebiasaan “malas”. Megapa demikian? Karena malas sifatnya diri itu sendiri yang menciptakan dan tentunya bisa dirubah. Sedangkan kepribadian adalah sifat yang terlahir secara alamiah dari diri sendiri. contohnya yaitu pemalu, pendiam dll.
Dewasa ini karakter anak bangsa mulai menyimpang dari norma-norma yang berlaku seperti norma agama, norma kesopanan, norma hukum, norma kesusilaan. Tidak sedikit siswa yang perilakunya menyimpang. Dimulai dari hal kecil sampai hal yang sudah termasuk berat, hal kecil misalnya ketika sedang ulangan. Banyak siswa yang sering melakukan aksi curangnya yaitu menyontek. Terlepas dari menyontek, masih banyak lagi hal yang sering dilakukan oleh muda-mudi Indonesia yang tidak sesuai norma, khususnya para pelajar. Hal yang lebih memprihatinkan yaitu sekarang ini siswa SD pun perilakunya suka menyimpang, yaitu pembunuhan, pemerkosaan, bullying dan lain-lain. hal itu terjadi karena kurangnya penanaman nilai-nilai karakter. Untuk itu, penanaman nilai karakter harus ditanamkan sejak dini. Penanaman nilai karakter ini tidak semata-mata harus diberikan oleh guru, melainkan juga dari keluarga, khususnya orang tua. Karena peran orang tua merupakan peran utama dan sangat penting. Dimulai dari norma agama, orang tua harus maksimal dalam menanamkan nilai keagamaan. Karena nilai keagamaan akan membentengi perilaku seseorang. Sekeras apapun seseorang menentang kebenaran, maka dengan nilai keagamaan penentangan-penentangan itu akan kalah. Setelah menanamkan nilai keagamaan, peran orang tua selanjutnya yaitu menanamkan nilai-nilai lainnya agar kepribadian anak menjadi lebih baik lagi dimulai dari hal kecil. Contoh kecilnya yaitu ketika sehabis mandi anak tidak langsung pakai baju. Nah, hal itu bisa menjadi contoh dalam nilai kesusilaan bahwasannya orangtua harus memberikan pengertian kepada anak bahwa memperlihatkan anggota tubuh yng tidak seharusnya boleh dilihat oleh semua orang itu sifatnya tidak baik. Contoh lainnya dilingkungan sekolah yaitu apabila siswa tidak mengerjakan tugas dan melanggar peraturan yaitu akan dikenakan sanksi. Sanksi tersebut contoh kecil dari penerapan norma hukum. 
Selain di lingkungan sekolah dan keluarga, kepribadian juga dapat dibentuk melalui kegiatan pramuka. Melalui kegiatan pramuka seseorang diajarkan untuk menjadi individu yang berani, bertanggung jawab, mandiri, disiplin, tolong menolong dan lain-lain dengan teknik yang lebih menyenangkan dari pada teknik yang dilakukan dilingkungan sekolah dan keluarga. Dalam kegiatan pramuka kepribadian seseorang bisa dibentuk dan diperbaiki dengan cara bermain dan tentunya terasa lebih menyenangkan, khususnya anak SD.sehingga materi yang diberikan dalam kegiatan pramuka terasa tidak berat karena dilakukan dengan cara bermain dan hanya terasa main-main. Usia anak SD pada dasarnya memang suka bermain dan menyukai hal-hal yang menyenangkan. Untuk itu, kegiatan pramuka sangat cocok diimplementasikan dalam pembentukan kepribadian dalam rangka membentuk karakter-karakter baik seperti yang tadi sudah disebutkan. Salah satu kegiatan pramuka yang sangat memberikan pengaruh terhadap pembentuka kepribadian adalah kegiatan saat berkemah. Pada saat kemah anak jauh dari orang tuan dan tentunya dituntut untuk menjadi seseorang yang pemberani dan saling tolong menolong karena daalam kegiatan berkemah biasanya tidak semua kebutuhan bisa terpenuhi sehingga saling tolong untuk memenuhi kebutuhan yang kurang itu.
Nama: Neni Hayati
NIM: 2227160028

Kelas: 3B


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menumbuhkan Sikap Disiplin Melalui Pendidikan Kepramukaan

Membentuk Sikap Kejujuran Melalui Kegiatan Pramuka

Menerapkan sikap solidaritas dalam kegiatan pramuka