Mencegah Korupsi di Indonesia Melalui Pendidikan Karakter

Indonesia adalah salah satu Negara dengan luas wilayah yang termasuk besar di benua Asia. Selain memiliki wilayah yang luas, Indonesia terletak di dekat garis katulistiwa yang berarti memiliki iklim tropis. Jadi, jangan tanyakan lagi betapa melimpahnya kekayaan alam Indonesia yang, benar benar tanah yang subur. Fakta juga telah membuktikan, bahwa dari jaman dahulu orang-orang di benua Eropa ternyata telah mengetahui potensi yang dimiliki bangsa ini. Oleh karena itu, saat rakyat Hindia Belanda dulu masih berkubu pada kerajaan kerajaan kuno dan menjalankan kebudayaan, orang eropa datang ke Indonesia dan mencuri kekayaan alamnya. Indonesia dijajah mulai saat itu, bukan dalam jangka waktu yang singkat, tetapi sangat lama sampai Indonesia bisa bersatu dan merdeka. Dalam waktu yang lama itu, para penjajah benar benar mendapatkan banyak keuntungan dari Negara ini. Tetapi perlu digaris bawahi juga meski Indonesia telah merdeka bukan berarti kekayaan Indonesia aman dari para pencuri yang hanya mencari keuntungan diri sendiri. Mirisnya, bukan lagi oleh orang-orang dari bangsa luar, tetapi orang yang lahir dan tinggal di Negara ini, mereka adalah para koruptor. 
Indonesia memang kaya, tetapi masih banyak masyarakat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Memang tidak banyak juga orang-orang Indonesia yang kaya raya, namun yang terlihat saat ini kesenjangan yang benar-benar tampak jelas di depan mata. Masalah ini tidak terlepas dari tindak korupsi yang dilakukan oleh para koruptor. Kesenjangan bisa terjadi akibat tidak tersampaikannya hak hak masyarakat secra merata dikarenakan orang-orang berwenang tertentu yang menyembunyikan hak mereka dan menyimpannya untuk perutnya sendiri. Jadi kerupsi memang bisa menyebabkan adanya kesenjangan itu. Dari kesenjangan, pembangunan Negara ini juga tidak akan terlaksana dengan mudah. Yang membuat masyarakat semakin risau adalah tingkat korupsi di Indonesia semakin tahun terus meningkat, sampai Indonesia dikenal sebagai salah satu Negara dengan tingkat korupsi tertinggi.

Manusia memang memiliki sifat yang tidak pernah puas. Dari ketidakpuasan itu dapat menuntun seseorang untuk melakukan berbagai cara agar apa yang diinginkannya tercapai, meskipun dengan cara yang melanggar aturan Negara, aturan budaya bahkan aturan agama. Contohnya seperti tidak korupsi yang sebelumnya kita bahas. Meskipun begitu, kita tetap bisa menyikapinya melalui berbagai usaha dan upaya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melalui pendidikan karakter terutama pendidikan karakter untuk menanamkan nilai kejujuran. Pendidikan katakter itu sendiri adalah usaha untuk meluruskan sikap dan moral seseorang, sesuai dengan karakter yang baik yang menjadi warisan bangsa ini. Pendidikan karakter bisa dilakukan dimanapun, kapanpun, oleh siapapun dan kepada siapapun. Pendidikan karakter saat ini menjadi sebuah keharusan, mengapa? Karena di zaman sekarang ini, semua orang dituntut untuk bekerja dengan keras dan kebanyak para orang tua terutama yang berada di kota-kota besar, mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk pekerjaan mereka, tidak ayah, tidak ibu, keduanya sibuk untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Akhirnya anak-anak menjadi tidak terkontrol lagi, orang tua tidak sempat menanamkan nilai yang baik sedangkan anak semakin tumbuh dewasa dan memiliki banyak teman yang bisa saja membawa mindsetnya kemanapun. Atau dengan kata lain, anak dapat terbawa pergaulan. Dengan adanya usaha pembentukan karakter yang kuat, setidaknya anak memiliki tameng diri untuk menjaganya dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi dan bisa jadi memiliki dampak buruk bagi mereka. Salah satu nilai yang diajarkan dari pendidikan karakter yaitu nilai kejujuran. Untuk menanamkan sebuah nilai tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat, tetapi seharusnya dilakukan terus-menerus hingga menjadi sebuah kebiasaan. Orang tua di sini menjadi tokoh yang sangat penting dalam menanamkan nilai kejujuran pada anaknya, karena orang tua sebagai guru pertama. Orang tua bisa menanamkan sikap jujur dengan berbuat jujur lebih dulu. Dengan melihat langsung, anak akan meniru hal tersebut. Jadi, jangan sekali-kali anak diajarkan berbohong meskipun menganai hal kecil, karena mereka bisa saja akan menganggap kebohongan hal yang sepele. Padahal hal kecil seperti bisa menjadi kebiasaan yang buruk di masa depannya. Pendidikan karakter bisa juga didapatkan anak dari sekolahnya. Saya telah mengalami langsung masa sekolah di mana banyak teman teman saya yang banyak berbuat curang terutama saat mengerjakan soal ujian. Dampaknya, bisa terasa dari banyak pihak, termasuk pihak yang mencontek itu sendiri. Kebiasaan mencontek ini saya temukan semenjak saya berada di bangku SD bahkan sampai saya berada di perguruan tinggi. Kebiasaan ini mungkin saja diakibatkan dari kebiasaan tidak jujur sejak kecil. Oleh karena itu, pihak sekolah bisa langsung mempraktikan pendidikan karakter dengan menanamkan nilai kejujuran melalui cara mendisiplinkan anak ketika sedang mengerjakan soal individu. Jika anak ketahuan mencontek dan tidak jujur, pihak sekolah bisa memberi hukuman yang membuat jera, bukannya malah dibiarkan begitu saja semata mata agar anak memiliki nilai yang besar. Karena jika hal ini terus dibiarkan, anak itu akan tumbuh menjadi orang dewasa yang membiasakan sikap yang tidak jujur, dan bisa saja ia akan menjadi salah satu pelaku korupsi. Maka dari itu, pendidikan karakter tentang nilai kejujuran amatlah penting diajarkan pada kita semua untuk mewujudkan generasi yang lebih maju tanpa kecurangan. 



Nama: Ilma Ainayatu Ahlin
NIM: 2227160083
Kelas: 3 C PGSD

Tema 6 "Urgensi Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menumbuhkan Sikap Disiplin Melalui Pendidikan Kepramukaan

Membentuk Sikap Kejujuran Melalui Kegiatan Pramuka

Menerapkan sikap solidaritas dalam kegiatan pramuka