Pendidikan karakter berbasis pramuka
Salam Pramuka,
Bangsa Indonesia sedang menghadapi permasalahan fondamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Permasalahan itu berupa perilaku masyarakat belum sejalan dengan karakter bangsa yang dijiwai oleh falsafah Pancasila: religius, humanis, nasionalis, demokratis, keadilan dan kesejah-teraan rakyat. Jika permasalahan ini dibiarkan dapat menimbulkan ancaman pada eksistensi bangsa. Karena itu diperlukan pendidikan karakter yang berfungsi untuk mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa, dan Mengembangkan kebiasaan dan perilaku terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal, dan tradisi budaya bangsa INDONESIA yang religius.
Apakah pendidikan di Indonesia sudah menanamkan pendidikan karakter ? Menurut saya jawabannya sudah, pendidikan karakter sendri sebenarnya sudah masuk atau terdapat dalam mata pelajaran agama dan kewarganegaraan. Namun dalam pelajaran tersebut siswa lebih banyak belajar melalui teori bukan praktik langsung sehingga belum terinternalisasi dalam pribadi peserta didik. Oleh karena itu diperlukan upaya penanaman karakter melalui praktik nyata dalam kehidupan.
Salah satu upaya internalisasi pendidikan karakter tersebut melalui ekstrakulikuler Pramuka. Pramuka merupakan gerakan kepanduan yang mengajarkan nasionalisme dan Budi pekerti luhur. Sebagai kegiatan ekstrakurikuler, pramuka ini telah dikenal sejak jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi sehingga telah dikenal dan menjadi bagian dari proses pendidikan secara umum.
Yang terdapat dalam Trisatya dan dasa dharma pramuka merupakan karakter positif yang seharusnya dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia. Lingkup kegiatan pramuka tidak hanya terbatas pada kegiatan lomba baris-berbaris dan tata upacara bendera saja. Lebih dari itu, pramuka seharusnya diarahkan kepada pembentukan kepribadian korsa yang baik sebagai pengamalan dasa dharma. Pendidikan kepramukaan yang baik mampu menghasilkan pramuka sejati yang disiplin, mandiri, dan berbudi pekerti luhur. Inilah generasi penerus yang dinantikan bangsa ini.
Jadi Revitalisasi gerakan kepanduan pramuka ini sangat diperlukan sebagai upaya pendidikan karakter bangsa. Mewajibkan peserta didik dari semua jenjang pendidikan mengikuti kegiatan pramuka merupakan pilihan bijak. Melalui kegiatan pramuka, regenerasi penerus bangsa yang tangguh dapat terlaksana secara berjenjang dan berkelanjutan. Revitalisasi gerakan pramuka sebagai bagian penting dari pendidikan karakter tidak membutuhkan dana yang besar. Sistem kepramukaan pun telah lengkap berdiri di negeri ini mulai dari gugus depan sampai dengan tingkat nasional. Bahkan, presidenlah yang langsung menjadi pimpinan tertinggi gerakan pramuka nasional memungkinkan garis komando langsung.
Di Dalam kurikulum 2013 sekarang pendidikan kepramukaan diimplementasikan sebagai ekstrakurikuler wajib. Hal ini akan menjadi angin segar bagi stakeholder pendidikan, khususnya guru dan sekolah dalam mengintegrasikan pendidikan karakter secara nyata, bukan sekedar teori. Memaksimalkan gerakan kepanduan Pramuka merupakan salah satu jawaban memperkokoh ketahanan nasional sekaligus berperan ganda dalam pendidikan karakter luhur peserta didik.
Dengan melalui pendidikan kepramukaan yang baik, krisis karakter bangsa mungkin dapat diatasi secara bertahap. Perubahan yang kekal tidak mungkin dilakukan secara instan melainkan melalui sistem yang terkoordinasi. Revitalisasi terpadu gerakan kepramukaan adalah solusinya. Apapun kurikulumnya, pramuka akan tetap eksis dan memberikan sumbangsihnya untuk bangsa.
Komentar
Posting Komentar