PRAMUKA SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN DI ERA BONUS DEMOGRAFI
Pada umumnya bahwa kesuksesan
dilihat dari segi profesi seseorang yang dilihat dari segi “Kegengsiannya”.
Seperti profesi dokter, polisi, tentara, insinyur, dosen, pejabat pemerintahan,
pegawai negeri sipil, dan profesi lainnya yang dianggap hebat. Butuh
pengorbanan dan tekad yang kuat sekali dalam meraih apa yang diinginkan, ada
yang melanjutkan ke perguruan tinggi, kursus, pelatihan-pelatihan, dan kegiatan
yang meningkatkan skill mereka. Akan tetapi apakah memang mereka benar-benar
mendapatkan profesi tersebut?, tentu tidak semua mendapatkannya. Mengapa
demikian?, karena memang tingkat persaingan yang memang sangatlah ketat dari
tahun ke tahun, mengingat bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah
penduduk terbanyak ke 4 di dunia setelah negara AS. Tidak hanya itu, persaingan
bukan hanya dari orang Indonesia itu sendiri, ASEAN pun telah menyepakati dan
menjalankan suatu prorgram yang bernama MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), yang
mana seluruh warga di ASEAN bisa bersaing dalam hal Ekonomi dengan
negara-negara ASEAN laninya. Ini
terbukti bahwa memang persaingan dunia kerja sangatlah ketat, siapa yang lebih
unggul dalam hal pendidikan, skill dan lainnya, maka itulah para pemenangnya.
Sisanya bagaimana?, kebanyakan mereka adalah pengangguran. Pengangguran disini
banyak sekali kategorinya, ada yang pengangguran terbuka, pengangguran
terselubung, pengangguran friksional dan pengangguran jenis lainnya. Pengangguran
terbuka adalah pengangguran terbanyak yang ada di Indonesia, sebagaian dari
mereka berharap mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan sebagiannya lagi
memang ingin bekerja akan tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Juga banyak
sekali lulusan sarjana yang masih menganggur, kemungkinan memang karena
ketidaksesuaian dengan skill mereka dengan lapangan kerja yang ada, dan juga
memang mereka kalah dalam persaiangan di dunia kerja. Ini membuktikan bahwa
jumlah angkatan kerja yang produktif semakin bertambah dari tahun ke tahun, dan
ini mengingatkan kepada pemerintah bahwa Bonus Demografi akan terjadi dalam
beberapa tahun ke depan.
Bonus demografi adalah peningkatan
angkatan kerja/usia produktif dibanding dengan usia yang non produktif. Menurut
Presiden Jokowi, tahun 2022-2030 akan mendapatkan bonus demografi. Kemungkinan 10
tahun mendatang akan terjadi peningkatan angkatan kerja. Pemerintah beranggapan
bahwa pendidikan merupakan hal yang paling mendasar dalam menghadapi Bonus
Demografi. Bonus demografi sebenarnya merupakan suatu hal yang menguntungkan
bagi suatu negara, karena banyak sekali usia produktif yang dapat membantu
suatu negara dalam memajukan perekonomian dan pembangunan. Akan tetapi akan menjadi suatu bencana bagi
negara tersebut apabila usia produktif tidak diimbangi dengan lapangan
pekerjaan yang ada.
Sebenarnya ada suatu pekerjaan
alternatif yang memang bisa didapatkan dan dijalankan oleh semua orang, sebagai
pengganti dan solusi bagi para pencari kerja yaitu berwirausaha. Maka dari itu butuh suatu
penekanan dalam bidang pendidikan dalam meningkatkan dalam hal meningkatan
semangat kewirausahaan, dengan mengikuti ekrtakurikuler PRAMUKA.
Sebenarnya hampir semuanya tersedia
dalam kegiatan pramuka, karena Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan
untuk kaum muda melalui kepramukaan yang didukung oleh orang dewasa yang
membantu mengembangkan pribadi kaum muda seutuhnya yang mantap : Fisik,
intelektual, emosi, sosial, spritual, warga negara yang bertanggungjawab
dan sebagai warga masyarakat. Dalam kepramukaan pada hakikatnya tidak
mendidik peserta didik menjadi pengusaha, akan tetapi mendidik mereka agar memiliki
mental :
1. Percaya
diri
2. Mandiri
3. Kreatif
4. Inovatif
5. Bekerja
keras
6. Disiplin
7. kepemimpin
dan manajerial
8. Berfikir
dan bertindak strategik
9. Berani
mengambil langkah dan menanggung resiko
Agar terlaksananya dan tercapainya
hal tersebut perlu adanya sarana media pendidikan kewirausahaan pada
kepramukaan, berikut hal yang harus dipersiapkan oleh sekolah, menurut penulis
:
1. Pembina
Pramuka yang berkompeten
2. Program
peserta didik yang baik.
3. Kemampuan
Pembina dalam mengelola satuan.
4. Menggunakan
semaksimal mungkin SKU, SKK DAN SPG dan usaha pemilikan TKU, TKK, dan TPG
sebagai alat pendidikan.
5. Peningkatan
di bidang IPTEK.
Sebenarnya hal yang dicapai oleh
kegiatan PRAMUKA adalah membentuk mental yang mantap dan mampu memberikan suatu
solusi bagi diri sendiri dan orang lain. Bukan membentuk seseorang tersebut
menjadi seorang pengusaha, akan tetapi mampu untuk berinovasi lebih dan mandiri
dalam menghadapi persaingan yang ketat di dunia pekerjaan. Ini yang sebenarnya
yang dibutuhkan oleh semua orang, bukan tingkat kualifikasi akademik semata.
Akan tetapi perlu dilihat bahwa untuk menggapai hal tersebut perlu adanya suatu
kerjasama yang kompleks bagi semua pihak. Agar dalam menghadapi persaingan didalam
Bonus Demografi dapat teratasi, mengurangnya tingkat pengangguran yang
berakibat kemiskinan, dan meningkatnya kesejahteraan rakyat.
RIALDI GALIH PUTRA (2227160073)
PGSD 3B
Komentar
Posting Komentar