URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
Di era globalisasi
sekarang ini kita sering menjumpai sejumlah tindakan yang keluar dari
nilai-nilai tujuan pelaksanaan pendidikan. Misalnya perkelahian antar siswa, mabuk-mabukan
yang kebanyakan pelakunya siswa sekolah, pelecehan seksual, obat terlarang, dan
lainnya, yang lebih parah lagi tidak hanya pelajar SMP dan SMA yang menjadi
pelakunya. Siswa sekolah dasar juga ikutan. Oleh karena itu pendidikan diperlukan
penguatan mutu karakter anak didik sehingga mampu membentuk pribadi yang kuat
dan tangguh, yang dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan merupakan sarana
yang paling efektif untuk membangun dan menumbuhkembangkan karakter peserta
didik. pendidikan karakter ini bertujuan untuk meningkatkan mutu
penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian
pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan
seimbang sesuai dengan prinsip-prinsip yang bersumber pada nilai budaya bangsa
dan agama. Konsep pendidikan menekankan kognitif, psikomotor, dan afektif.
Konsep ini kemudian secara luas disebut sebagai konsep pendidikan karakter.
Pendidikan karakter harus diberikan kepada anak sedini mungkin, terutama saat
anak-anak berada di lingkungan keluarga. Peran orang tua sangat besar dalam
membentuk moral dan sikap anak.
Melihat kondisi
sekarang dan akan datang, ketersediaan SDM yang berkarakter merupakan kebutuhan
yang amat vital. Ini dilakukan untuk mempersiapkan tantangan global dan daya
saing bangsa. Memang tidak mudah untuk menghasilkan SDM yang tertuang dalam UU
tersebut karena pada kenyataannya banyak sekolah-sekolah yang sudah jarang menerapkan nilai-nilai luhur
pancasila terhadap para siswa. Contoh yang paling mudah ditemukan adalah
guru sudah tidak dekat dengan murid begitu pun juga dengan halnya
siswa-siswinya, Banyak di antara mereka yang acuh tak acuh terhadap
keberadaan guru.
Situasi dan lingkungan
yang tidak baik seperti ini akan menjadi faktor pemicu pembentukan karakter
seorang siswa ke arah yang menyimpang. Hilangnya nilai saling menghormati,
sopan santun, kepedulian, dan lain-lain. Karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang serta
nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam
pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma
agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Karakter dapat juga
diartikan sama dengan akhlak dan budi pekerti, sehingga karakter bangsa identik
dengan akhlak bangsa atau budi pekerti bangsa. Bangsa yang berkarakter adalah
bangsa yang berakhlak dan berbudi pekerti, sebaliknya bangsa yang tidak
berkarakter adalah bangsa yang tidak atau kurang berakhlak atau tidak memiliki
standar norma dan perilaku yang baik.
Orang tualah yang
sangat berjasa dalam membentuk karakter anak. Orang tua memiliki tanggungjawab
untuk mengajarkan tentang nilai dan norma yang berlaku, sehingga mampu
terinternalisasi dalam kepribadian, karakter, dan tingkah laku anak. Anak
bersikap proaktif untuk mengikuti dan melaksanakan arahan dari orang tua. Orang
tua selalu mengedepankan totalitas untuk menjaga anak dan mengorbankan segala
sesuatu demi kepentingan anak. Pembentukan karakter anak yang paling utama
adalah di dalam lingkungan keluarga selanjutnya di dalam lingkungan sekolah, tetapi
hal seperti ini terkadang dilupakan oleh orang tua maupun guru. Berbagai
problem yang sering terjadi dalam pendidikan karakter anak adalah terjadinya
penyimpangan-pernyimpangan perilaku baik yang berskala kecil maupun besar
seperti tawuran antar pelajar, pelanggaran tata tertib berkendaraan,
penyalahgunaan obat-obatan terlarang, seks bebas, maupun
pelanggaran-pelanggaran disiplin di sekolah seolah-olah telah menjadi hal yang
biasa dan masih banyak fenomena atau kasus-kasus yang menunjukan bahwa moral
karakter bangsa ini sedang mengalami kegoyahan. Maka dari itu sangat diperlukan
penanaman nilai nilai karakter bangsa bagi anak-anak, utamanya adalah anak-anak
yang berada di usia sekolah dasar.
Pendidikan karakter
adalah upaya untuk membentuk kepribadian manusia menjadi pribadi yang baik,
sopan, disiplin, berakhlak mulia serta menjadi pribadi yang membanggakan
bangsa. pendidikan karakter diperlukan untuk mencapai manusia yang memiliki
integritas nilai-nilai moral sehingga anak menjadi hormat sesama, jujur dan
peduli dengan lingkungan karena generasi muda (peserta didik) yang kita didik
baik di rumah maupun di sekolah tidak sekedar memiliki kemampuan kognitif saja,
tapi aspek afektif dan moralitas juga harus tersentuh.
Para orang tua
hendaklah selalu memberikan bekal yang maksimal melalui pendidikan secara dini.
Daya ingat anak lebih kuat tajam dan bertahan lebih lama bila dibandingkan
dengan yang lebih tua. Dalam lingkup keluarga, seorang anak akan dibentuk
karakter atau pola perilaku moralnya oleh orang tua yang terdiri dari ayah dan
ibu. Selain itu ada institusi pendidikan lain yang bisa dilibatkan oleh orang
tua untuk menanamkan karakter yang baik dalam diri anak mereka. Institusi yang
dimaksud adalah sekolah. Sebagai institusi pendidikan formal, sekolah mulai
dari jenjang pendidikan awal hingga jenjang pendidikan tinggi berkewajiban
untuk membentuk karakter setiap peserta didiknya.
Nama: Alfiani
Trianingsih
Nim : 2227150130
Komentar
Posting Komentar